News
Loading...

Piknik: Stimulan Sederhana Untuk Hidup Yang Luar Biasa



Piknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan dengan bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang dengan membawa bekal dan bertamasya. Biasanya, tempat yang dituju tidak harus ke tempat tamasya yang memang sudah dikenal orang ramai, namun dapat dilakukan ke berbagai tempat yang dianggap menarik, setidaknya bagi kita.

Mengapa harus piknik? bagi sebagian orang momentum piknik dijadikan sebagai salah satu jawaban dalam pencarian keseimbangan dalam hidup. Piknik adalah alternatif pilihan menghibur dan meng-edukasi diri sendiri, keluarga dan orang sekitar kita. Ada yang memilih untuk melakukan hobinya, berlibur diberbagai tempat wisata umum dan banyak pilihan lainnya.


Hal yang menarik dari piknik adalah, adanya segelumit napak tilas mengenang masa kecil, saat kedua orang tua kita juga melakukan hal yang sama, hal inilah yang kemudian kita praktekkan saat kita-pun berperan sebagai orang tua bagi anak kita. Setidaknya, itu telah menjadi salah satu alasan selain alasan lain yang telah diutarakan diatas. Atau setidaknya bagi saya, keluarga dan beberapa teman, yang secara berkala namun dalam waktu yang tak tentu mencoba menikmati indahnya alam Kalimantan Selatan, kampung kedua kami setelah tanah kelahiran.


Pemilu 9 April 2014 beberapa waktu lalu adalah hari yang tepat untuk bersenggama dengan kebahagian sederhana yang kami ciptakan, setelah memberikan hak suara pilih, kami memutuskan untuk makan siang di Pantai Salak, Tanah Bumbu, Kalsel. Salah satu pantai yang-mungkin- tidak semenarik yang orang-orang pikirkan; sama saja dengan pantai kebanyakan di daerah lain. Namun, bukan itu esensi yang kami harapkan, dapat berkumpul bersama keluarga dan teman ditempat yang berbeda dari tempat biasa kami bersua merupakan cikal kebahagiaan kecil kami.

Piknik kali ini, kami tidak membawa bekal dari rumah, namun membawanya dari rumah makan, rumah makan yang-you-know-who. Ya, rumah makan Padang, tidak banyak pilihan, namun sekaligus pilihan yang dominan saat memutuskan bekal yang harus kami santap di pantai yang selalu setia menanti kehadiran kami.

Terik siang menandakan separuh hari telah kami lewati saat memantai di pantai Salak, rasa lapar berkecamuk riang, kami damaikan dengan menyantap bungkusan yang telah kami bawa. Setelahnya dapat ditebak; kami menyisir perlahan bibir pantai, tentunya dengan salah satu alasan kuat lainnya; photo!. Jeprat jepret, pasir-pasiran, mainan air, ngobrol sana sini, mengagumi pantai Salak dengan versi sendiri-sendiri. Menikmati hari.

Pantai Salak berpagar batu antara bibir pantai dan daratannya, hal  yang sangat disayangkan, walaupun mungkin memiliki alasan yang tepat untuk menghindari erosi ombak yang mengikis perlahan bibir pantai, atau mungkin ada alasan lain yang tidak kami mengerti. Namun satu yang pasti kami ketahui, pantai Salak adalah salah satu pantai destinasi piknik yang menarik.

Mungkin anak-anak kami menganggap piknik ini adalah tempat bermain lain, selain di rumah. Kegembiraan lain bagi mereka saat bermain di lingkungan yang berbeda. Dan semoga hal kecil ini kelak memberi dampak besar bagi perkembangan anak-anak kami, setidaknya bisa selalu bersyukur dengan nikmat yang telah Tuhan berikan melalui mahakarya alam semestanya. Kecintaan mereka kelak terhadap alam adalah lainnya, begitu pula dengan jika suatu saat nanti anak-anak kami telah memiliki anak, mereka-pun melakukan hal yang sama seperti apa yang kami lakukan.

Bahagia itu datang darimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Apakah kita ingin menciptakannya atau tidak, itu adalah pilihan.


Share on Google Plus

About Richie Petroza

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.