News
Loading...

Bertambah Umur, Berkurang Usia



 Alhamdulillah. Kata yang paling mujarab untuk berbagai keadaan yang kita hadapi. Senang, susah, tiada yang bisa menyimpulkan rasa dan citanya selain kata; Alhamdulillah. Bersyukur terhadap apa yang telah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi nanti.

Lalu selebrasi semacam apa yang akan kita lakukan saat tanggal lahir kita lewati?. Ya, lakukanlah sesuai yang kita inginkan, yang membuat kita bahagia. Ragam caranya, sesuai standar "Bahagia" menurut kita. Tak ada rambu yang jelas tentang itu. Hanya kita dan Tuhan yang tahu. Lakukan sajalah.

Bagi saya, ini adalah momentum untuk berkaca ulang, evaluasi. Apa yang telah saya lakukan, yang sedang saya lakukan dan yang akan saya lakukan nanti. Pula sebagai titik menghitung pencapaian, baik bagi pribadi, keluarga dan orang disekitar saya. Mulai mereka-reka kembali, apa yang harus dilakukan agar dengan bertambahnya umur dan berkurangnya usia bukan hanya sekedar selebrasi basi. Mencoba lebih baik lagi, dimulai dari diri sendiri. Karena kita tahu, hidup itu sementara, mati itu pasti. Takutlah sebelum mati kita tidak melakukan hal yang berarti. Hidup ini sementara. Semoga tidak tersiakan oleh kesenangan sementara. Melupakan takdir bahwa setiap yang hidup pasti akan mati. Takut akan mati? ya, rasa takutlah yang akan membuat kita lebih baik. Keragu-raguanlah yang akan membuat kita lebih berhati-hati. Jangan takut salah, karena dengan melakukan kesalahan kita tahu bagaimana tindakan yang benar. Hanya Tuhan yang tidak pernah salah.

Berkobarlah seperti api, hiduplah seolah besok kita akan mati.


Share on Google Plus

About Richie Petroza

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.