News
Loading...

Drum 'N Bass: It's Not Only a Music, It's a Joy!



...it's not only a music, it’s a joy,  it’s an underground
electronic dance music...

Saat pertama mengenal dan mendengarkan Drum N Bass (DNB), saya seperti menemukan alasan kenapa saya bisa mencintai musik elektronik, yang dalam pikiran saya sebelumnya musik elektronik itu adalah musiknya orang bodoh yang hanya mengandalkan suara sampling dan segala atributnya demi memuaskan pedansa yang mungkin sudah tak lagi mampu menilai mana musik yang bagus karena sudah terpengaruh alkohol, seperti halnya ketika melihat musik elektronik ini dimainkan di Pub, Club hingga Cafe-cafe, dan ternyata saya sadar, terlalu dangkal memahami musik elektronik dan variannya.

Ada eporik kebingaran dan kepuasan disaat musik yang berbasiskan drum dan bass sebagai tonggak utama aransemen musik, dimainkan dengan tempo rata-rata 160 hingga 180 Bpm, dengan ketukan yang cepat. Saya mulai tertarik, dan mulai mempelajarinya; variasi DNB, artistnya, Dj-nya, MC-nya, hingga scene dan gigs DNB  dalam skala lokal maupun Nasional.

Pada awalnya DNB diketahui keberadaannya sekitar tahun 1990-an di negeri asalnya Inggris, yang pada masa itu dinamai dengan Break Beat Hard-Core Music, benar dugaan anda, bahwa DNB adalah musik varian electronic dance music (EDM) yang ter-marjinalkan, minoritas, akibat dari jenis musik ini dianggap terlalu kencang dan keras, walaupun pada perkembangannya DNB juga ada yang lebih  liquid, lebih soft-chill out, namun pada dasarnya DNB adalah musik elektronik bagi mereka yang bosan dengan suguhan EDM yang popular, yang biasa dimainkan orang kebanyakan, DNB adalah pilihan bagi mereka yang berjiwa liar, tak monoton, dan memiliki selera musik yang eklusif saya kira, mengingat DNB ini jarang ditemukan di Club, bahkan lebih sering ditemukan di party-party skala kecil, rave party, private party hingga gigs scenester lokal, dijalanan, dirumah-rumah, di pub kecil bahkan diatas mobil truck.

Artist Selektas
DNB pada umumnya dilengkapi oleh DJ dan MC, DJ bertugas memainkan musik / mixing dan MC sebagai penjaga crowd dan rapper sekaligus, biasanya seorang MC adalah rapper, minimal bisa membawa suasana lantai dansa. Pula, DNB dimainkan secara Live, layaknya penampilan live band, dengan tambahan perangkat elektronik pendukung tentunya, kita mengenal para artist DJ,MC dan Live P.A adalah seperti; Andy C, Sub Focus, Ragga Twins, Pendulum, Dynamite MC, MC Fats,  Stevie Hyper D , Future Propechies, General Levy, London Elektricity, Bad Company dan masih banyak lagi.

Sementara untuk di scene lokal/nasional kita bisa menemukan Random, Celcius, Jerome, MC Drift,    DFMC yang tergabung dalam JAVABASS Soundsystem    berpusat di Jakarta, scene DNB Jakarta memiliki party reguler yang diberi nama Phunktion, salah satu pionir party DNB di Indonesia, untuk kota Bandung diantaranya; DTX, DYMZ, DJ Conat, sementara di Jogja beberapa diantaranya ada Dub Youth, Krezikultur, DJ Dash, the Legendary Gatot Kaca / Mc Erno, dengan reguler event Namaste, Sound Clash, the Manuva, dan unuk beberapa artist Bali memiliki Dj Dunie, Mc Jonskee, Elektrofux, Microbot, Yonel Micro, Mc Juikdum dengan reguler party DNB ; Pousterized, God Step,dan Sub Merge. Sebenarnya masih banyak lagi artist, event DNB, di kota-kota lainnya di Indonesia yang tak dapat dituliskan satu-satu disini, bisa googling di web site untuk lebih banyak tau mengenai artist dan karya-karya mereka.

The 1st Indonesian Drum 'N Bass Compilation Album
Kompilasi album DNB pertama di Indonesia dirilis pada tahun 2008, yang dirilis oleh Javabass, diberi titel Home Grown, berisikan 15 Artist DNB dari seluruh Indonesia, yang di distribusikan secara Nasional, bahkan album kompilasi ini masuk dalam nominasi Album of the Year versi www.ravelex.net. Begitu pula dengan beberapa artist didalam kompilasi ini masuk dalam nominasi DNB DJ of the Year; Krezikultur, Random, Celcius, Jerome.

Crowds
Sementara, berbicara mengenai crowd, penonton, penikmat, pe-dansa musik DNB, atau apapunlah namanya, sangat banyak tersebar di beberapa kota di Indonesia, layaknya musik Underground, mereka juga ber-gerilya dari party ke party, memiliki basis penikmat yang lumayan besar, terbukti, dengan ramainya pengunjung di event-event DNB, mereka rata-rata berasal dari Mahasiswa, Pekerja Gol. menengah ke atas, Artist, scenester Hard-Core, Hip Hop, B-Boy, Reggae people, hingga bule-bule manca yang telah lebih dulu mengenal jenis musik ini. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang memiliki sense bermusik yang non-popular, mereka yang jengah dengan ‘musik dugem’ normal, yang kian hari semakin membosankan.
Sebagai penikmat DNB, saya menemukan banyak hal dalam perspektif saya mengenai EDM, bahwa EDM tidak melulu hal membosankan seperti yang kita tau, dari DNB saya mengetahui roots, karakter dan attitude DNB menggelitik jiwa pemberontak saya untuk terus menikmatinya, dan pada waktunya, saya mulai melepaskan diri dari teori serta filosofis mengenai musik ini, nikmati saja, berdansa, liar, dan mulai berpikir; it’s not only a music, it’s a joy.

Share on Google Plus

About Richie Petroza

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.